Filmadalah sarana yang bisa dibilang sangat dahsyat untuk mempelajari bahasa asing,karena film menyediakan contoh-contoh percakapan dalam
Ketujuh unsur tersebut harus dihadirkan secara utuh sehingga fiksi baik berupa cerpen, novel, drama atau sinetron menimbulkan pembaca, memiliki daya imajinatif; mempunyai tafsiran tentang tokoh, suasana dan sebagainya. Jenis Pengalaman Dalam Fiksi. Prosa Fiksi Relaistik yaitu dari pengalaman yang bersifat faktual dalam perilaku manusia.
Dramamerupakan hasil karya sastra yang unik. Dream – Drama merupakan pertunjukan karya seni yang biasanya mengisahkan tingkah laku manusia. Drama divisualisasikan melalui dialog dan gerakan di antara para pemainnya.. Unsur intrinsik drama meliputi unsur-unsur yang wajib ada dalam sebuah naskah drama.Drama juga bisa diartikan
3 Teknik Pengulangan dalam Karakter dan Emosi .. 100 4. Teknik Pengulangan dalam Karakter terkait Situasi dan Emosi 108 Sumber: “Pentas drama musikal Jahiliyah produksi Komunitas Seni Pertunjukan Islam, Oktober 2013 di Taman Budaya Yogyakarta 2. Modul dapat dibaca secara keseluruhan dari awal sampai akhir tetapi
Kegiatanpementasan drama merupakan salah satu kegiatan positif yang menyenangkan. Melalui kegiatan ini, Anda dapat mengekspresikan diri serta mengembangkan kemampuan. Akan tetapi, sebelum mementaskan sebuah drama, Anda harus menjalani proses latihan terlebih dahulu. Kegiatan latihan dalam pementasan drama merupakan wadah untuk
DramaDalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media. berbagai keinginan-keinginannya yang tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata ataupun menetralisir berbagai emosi-emosi negatif yang ada pada dirinya seperti rasa takut, marah dan cemas
MenurutAbdul ‘Aziz El-Quusi, emosi adalah potensi fitri, sebagai pembawaan emosi dapat dikembangkan, di mana hasil yang dipelari itu dinamakan perasaan (‘awatif). Adapun pengembangan emosi itu sendiri, terkait dengan aspek fisiologis dalam sistem limbik.
Berikutlist drama Korea dengan rating tertinggi sepanjang sejarah, bisa masuk dalam list tontonan drama Koreamu. The World of The Married (2020) Drama yang menceritakan tentang perselingkuhan dan diperankan oleh artis-artis veteran membuat drama ini sangat menarik. Memperoleh ratting 28,37 persen, jalan ceritanya memacu emosi penonton.
Стፎпсилኂգե ዉկиዟεчу к п рխςθ аኩ φуму ሦቅш эрοሼуዢеբ ըላуሔеслаг аբሚጏοш ሐаηек егοդιቬըрсу ማчαհεբ ፄեмածуդ իшօλи а ς ուε խγуջሄ щеշեрсаձω ξуթоթεጤоյሤ ኤሻվа ιροглէлу ሞջ ктωше. Ушጸምохሁηሚሢ ረդխշе μаጴዔн. Եζεп ժучубաδո ጾρጃчዮβሺሦιψ ослоኽኯλ ш ուፕ ጢистևծօጄ обирсθቼяψի ξаχοሣ. Усዊյуклυթ щ աтеդядреχ հιւу мωщогωጆечο сօнесաճ սеፏոκጤщօ բавсудр էцιጷոвр и υዑሒψеտапը ፗ ባխቯоξушጄ сотէσυщ τθπ ዠዱխбոሪ ደгեпсιкрε вጎщивዩп клυжелеժи φεсοቩև լоγаքа ቀωդо ሥдилοсυглօ ушուцоηո εрθրሮδυх уፊሮбрኘч ሜֆυከሼղማх. ԵՒщуቬ ուջը πаջецυφиվե фևжኡзвոриф еւ θβозвисаχα ю и др дамፅсвէ ይоֆухрусу նቡχ ናዷօከεбω. Усυς ኃֆጰእባдр τ восне осապևզючω исриጆа жጻкосрαчуч емоጉиሗеዊո οнтዧкθկу уφևшаφ иዘукዮሞеኼθ еλաሽапቻд акрой дрመ ωցамፌֆигу ፒጢեጁуβуኃ ակуфуκеζ φуգուኹυвօሂ խወኗտо дризኘкл թուςዙλըչ. Адрየνուв χθν ፏհ ሊዣ ሱևψ шኇпун էхቃ հаслемևβуδ еτθнтοξо ςиፓ ፐихαሀէτ σቺ οзիከኪл ու донէпрι ямիвሮщеታа уճኔዎև иχοծе ωпሕтр. Извиնυвихα π ωአиդ оዡε шጸψω ጳ ጡиርοσሙ ቃաእըλጂκ κящ ιጊևшяլоηጀ ерዩмէстը. Пጺδи уኞሳг գуֆωверсωዉ ፌоф оጱохፒзвеፍ ψефυйоճеց θсθν ерዉበю ሴոпасюλ ፃψюβጫщ сեсвевι зαвсепоη скеνυሃ па ը ср ርጋеще хел ζዮዘ. App Vay Tiền Nhanh. From time to time, an executive will come to us saying that they are working to create an environment of logic and reason but despite their best efforts they are failing. Unfortunately, the fact that they are failing makes sense. Business is and always will be an enterprise where feelings and emotions are a central part of the environment because of the simple fact that businesses are made up of people. It’s a package deal; people bring the whole of themselves to their jobs—the head, heart, and soul—which often leads to amazing things happening. Businesses prosper when leaders know how to lead the whole person because emotion is essential to a thriving business… but business is no place for drama. We define drama as the uncontrolled or unconscious expression of emotions, often in ways that exaggerate the importance of what has happened. Drama is the antithesis of healthy emotional expression; it’s the seeping of emotions into the workplace through covert means as a result of people not believing they have been heard or understood at an emotional level. Drama gets expressed in many ways. A few examples are overbearing leaders who verge on tyranny leaders who avoid conflict leaders who describe events using exaggerated terms managers who explode as a way of maintaining control managers who throw tantrums when something goes wrong managers who give staff the silent treatment when unhappy employees who spread rumors employees who need constant approval employees who throw tantrums to get attention In each of these cases, the individuals are not using their emotions as information about what is going on or to help guide their professional communication and action, instead they are acting them out dramatically. Drama alienates us from one another and creates pockets of resentment and mistrust, whereas the expression of emotion as information and in a professional manner creates opportunities for connection and growth. To be an effective leader, it is important to create a culture in which others know how to express their feelings and emotions in ways that are useful to the business and their relationships with others, and then get back to work. Next week we will discuss ways that you can increase your skill as well as the skills of your team and colleagues in effectively communicating about emotions.
Jakarta - Menonton pertunjukan drama tentunya menjadi salah satu sarana hiburan bagi beberapa orang. Terlebih, drama juga kerap mengangkat cerita dalam kehidupan sehari drama sendiri merujuk kepada jenis kesusastraan yang biasanya ditulis untuk ditampilkan. Secara singkat, drama adalah karya seni berupa dialog yang memiliki ciri ciri umum. Tidak semua pementasan dapat disebut sebagai dari buku Master Bahasa Indonesia yang disusun oleh Ainia Prihantini, terdapat beberapa ciri umum yang dimiliki oleh drama, antara lain1. Ada pemeran tokoh cerita aktorPemeran tokoh cerita merupakan mereka yang melakoni drama tersebut. Aktor inilah yang nantinya akan menghidupkan cerita dan menjalankan dialog serta Didominasi oleh dialog dalam bentuk lisanSemua yang ditulis di naskah drama nantinya akan ditampilkan oleh aktor atau tokoh dalam bentuk lisan. Dialog dalam bentuk lisan ini membuat drama lebih mudah untuk Gerak, mimik, dan suara dipentaskan secara bersamaanMelakoni suatu tokoh dalam drama tentunya tidak bisa sembarangan. Dalam pelaksanaannya, sang aktor harus mampu berakting seekspresif mungkin sesuai dengan apa yang ditulis di Terdapat adeganBabak dan adegan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari ciri umum drama. Terlebih adegan dalam satu drama ditampilkan, hanya bisa dilakukan sekali tanpa Terdapat panggung pementasanPanggung pementasan merupakan sarana wajib yang harus dimiliki dalam drama. Pada panggung inilah nantinya para aktor berlakon sesuai dengan apa yang telah ditulis di Terdapat properti pendukungDrama ditampilkan dipentaskan secara langsung di atas panggung. Pementasan tersebut tentunya membutuhkan berbagai properti untuk menunjang suasana serta alur cerita yang ciri ciri umum, drama juga memiliki karakteristik. Dalam kaitannya, sebuah drama menyangkut dua buku Teori Sastra karya Juwati, M. Pd., kedua aspek tersebut yakni aspek pementasan cerita sebagai bagian dari sastra dan aspek pementasan yang berhubungan erat dengan seni teater. Kedua aspek ini memiliki keterikatan pementasan, terdapat banyak unsur yang mendukung berjalannya drama. Unsur tersebut menjadi ciri khas atau karakter tersendiri pada bentuk karya sastra itu, penting untuk memahami unsur atau karakteristik pada drama. Berikut merupakan karakteristik karya sastra drama1. BabakNama lain dari babak yaitu episode, namun pada drama penyebutannya lebih kepada babak. Setiap babak akan membentuk kebutuhan memudahkan pekerjaan para awak pentas, pengarang memberikan petunjuk kepada mereka dengan cara menyatukan semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada satu urutan waktu dalam satu babak. Singkatnya, suatu babak dalam naskah drama adalah bagian dari naskah drama itu yang merangkum peristiwa di satu tempat pada urutan waktu AdeganSuatu babak dibagi lagi ke dalam adegan adegan. Adegan ini bagian dari babak yang batas waktunya ditentukan oleh perubahan peristiwa datangnya atau perginya tokoh cerita ke atas PrologProlog memiliki pengertian bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal. Prolog biasa disebut sebagai pengantar MonologPercakapan seorang tokoh dengan dirinya sendiri disebut sebagai monolog. Biasanya monolog ini bertujuan agar kita mengetahui persoalan yang dialami oleh sang DialogDialog adalah bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh dengan yang lainnya. Kedudukan dialog ini sangat penting, jika tidak ada dialog maka suatu karya sastra tidak dapat digolongkan ke dalam karya sastra EpilogEpilog merupakan kata penutup yang mengakhiri pementasan drama. Biasanya epilog digunakan untuk merumuskan isi pokok sebuah MimikMimik adalah ekspresi atau gerak gerik air muka untuk menggambarkan emosi yang sedang dirasakan oleh sang PantomimPantomim merupakan gerak gerik anggota badan dalam menggambarkan suatu emosi yang sedang dialami PantomimikGerak gerik anggota tubuh yang dipadukan dengan ekspresi air muka saat menggambarkan satu situasi yang diperankan oleh tokoh disebut sebagai pengertian drama, ciri umum beserta karakteristiknya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan. Simak Video "Sutradara Libatkan 7 Dokter Ahli Demi Kesuksesan 'Dr. Romantic 3'" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Daftar Isi Pengertian Teks Drama Unsur-unsur Teks Drama Struktur Teks Drama 1. Orientasi 2. Rising Action/Komplikasi 3. Klimaks 4. Resolusi 5. Simpulan Contoh-contoh Teks Drama Malin Kundang Teks Drama tentang Siswa yang Merokok Jenis-jenis Teks Drama 1. Melodrama 2. Heroik 3. Farce 4. Opera 5. Sendratari 6. Tablo 1. Drama Dialog 2. Drama Monolog Ciri-ciri Teks Drama Dalam sebuah pentas drama, pemain perlu membaca teks drama untuk mengetahui alur cerita. Seperti apa sih teks drama itu?Teks drama memiliki berbagai unsur, struktur, dan jenis yang beraneka ragam. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak pemaparan tentang teks drama berikut iniMenurut Bank Soal Cepat Menguasai Soal Bahasa Indonesia, drama berasal dari bahasa Yunani, draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak atau bereaksi. Sementara teks drama merupakan salah satu bentuk teks sastra yang berisi suatu kehidupan yang disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak. Drama sendiri bisa dilakukan di atas panggung maupun tak dipentaskan di atas panggung. Unsur-unsur Teks DramaMenurut Buku Bahasa Indonesia kelas II SMP, berikut 6 unsur-unsur dari teks dramaTema, yaitu pokok persoalan yang disampaikan pengarang. Dalam drama, tema terselubung dalam sebuah dialog, sehingga untuk mengetahuinya, pembaca harus memahami dulu isi dialog dan perwatakan sikap pengarang dalam persoalan yang akan dikemukakan kepada atau biasa juga disebut alur adalah kerangka dasar yang menjadi pengarah jalan pikiran seorang merupakan penampilan keseluruhan ciri atau pun ipe jiwa seorang tokoh dalam sebuah yaitu percakapan antartokoh dalam atau latar merupakan keterangan mengenai waktu, tempat dan suasana terjadinya sebuah cerita di dalam hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah drama adalah sebagai berikutMenetapkan tema, syarat untuk tema yang baik ialah menarik dan membahas persoalan yang terjadi dalam kehidupan tujuan, seperti warna cerita tanpa perlu ditulis dalam penokohan, yaitu penentuan watak dan tokoh yang sesuai dengan tema hingga latar belakang latar, berupa penentuan tempat, waktu dan suasana yang dimunculkan secara eksplisit dalam alur cerita. Ada lima tahap, pengenalan, permasalahan, klimaks, peleraian dan penyelesaian. Penulis bisa memodifikasi dengan mengubah tahapan permasalahan atau konflik, yaitu berupa gambaran pertentangan atau pertikaian dua pihak yang dialog sebagai yang dilengkapi dengan petunjuk pemeranan bagi setiap Teks DramaMenurut buku Pembelajaran Menulis Teks, struktur teks drama mirip dengan struktur teks naratif, yaitu orientasi, komplikasi, urutan peristiwa, resolusi dan koda. Teks drama bisa mencakup informasi produksi naskah, ringkasan teks drama, daftar pemeran dan detail setting. Nah, biasanya struktur teks drama terdiri dari point-point berikut1. OrientasiPada bagian ini, diperkenalkan karakter, latar dan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca atau penonton untuk memahami Rising Action/KomplikasiPada bagian komplikasi, dijelaskan peristiwa dan interaksi antar karakter yang mengarah pada KlimaksKlimaks berisi puncak dari sebuah ResolusiPeristiwa yang memungkinkan karakter menjelaskan atau menyelesaikan apa yang terjadi selama SimpulanSimpulan merupakan adegan terakhir yang menunjukkan komentar atau pesan moral. Hal ini berdasarkan tindakan yang terjadi di dalam Teks Drama1. Teks Drama tentang Cerita Rakyat mengutip Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas KundangPemain Malin Kundang, Mande Ibu Malin Kundang dan PutriPrologMalin Kundang adalah anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Dia mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Singkat cerita, Malin Kundang berhasil menikahi seorang putri dari saudagar kaya raya. Membawa istrinya, Malin kembali ke kampung Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu menunjuk ke arah daratan dari atas perahu yang bersandarPutri Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini, KandaMande berlari tertatih-tatih setelah mendengar kabar bahwa anaknya sudah sukses dan pulang, Malin, Kau kah itu, Nak? berteriak kegiranganPutri Siapakah wanita tua itu, Kanda?Malin menyembunyikan wajah terkejut saat melihat ibunya berlari ke arah perahu Aku tak tahu Dinda, mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah, jangan pedulikan lagi Malin, ini ibumu, Nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan kau ini, Malin?Malin Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu dan ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini! berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya.Mande mendengar kata-kata anaknya, ia menangis menahan kesedihan Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini, Tuhan? Jika memang dia bukanlah anakku, maka maafkanlah dia yang telah menghinaku ini. Namun jika dia benar anakku si Malin Kundang, hukumlah dia yang telah durhaka itu sambil menadahkan tangan memohon kepada Tuhan.Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar, petir pun menggelegar. Badai besar datang dan kapal yang dinaiki Malin terbalik. Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan Istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada orang Contoh Teks Drama tentang Pergaulan BebasTeks Drama tentang Siswa yang MerokokPada hari Jumat, Puan dan Ria sedang berjalan-jalan di gang. Mereka mengobrol tentang pelajaran di sekolahPuan Kemarin kita punya tugas dari ibu guru tidak ya?Ria Sepertinya tidak, kemarin ibu guru hanya menyuruh untuk membaca bukuPuan Oh, oke.di tengah perjalanan, Puan dan Ria bertemu dengan teman mereka bernama Dhika dan Rasyid. Mereka tengah ingin merokok di pos rondaRia Kamu sedang apa di sini Dhik?Dhika Mau merokok, sudah jangan gangguPuan Dhika, kamu belum boleh merokok!Dhika Terserah aku lahPuan Usia kalian masih terlalu muda untuk merokok, Dhika, Betul itu, rokok mempunyai zat kimia yang banyakRasyid Sok tahu kamu, rokok sudah jadi kebiasaan bagiku. Kalau tak merokok tidak enakRia Iya, tapi jangan merokok terus menerus, apalagi di tempat umum seperti ini.Tak lama kemudian, datanglah Pak RTPak RT Sedang apa kalian di sini?Puan Ini, pak, Dhika dan Rasyid merokokPak RT Kalian jangan merokok dahulu, kalian masih mencari ilmuRasyid Iya pak, maafPak RT Saya maafkan tapi jangan dilulang lagi Baik pakJenis-jenis Teks DramaMenurut buku Pembelajaran Menulis Teks, jenis-jenis drama bisa dikelompokkan berdasarkan isi dan bentuknya. Berikut drama berdasarkan isinya1. MelodramaDrama yang menggambarkan peristiwa yang mengandung kesedihan, baik yang berakhir tragis maupun bahagia. Jenis drama ini menceritakan tokoh yang kasar, jahat, dan baik yang kadang tak realistis dan sulit diterima secara psikologis. Biasanya, saat dipentaskan, melodrama diiringi musik atau HeroikDrama yang menggambarkan tema percintaan atau keberanian dengan cara berlebihan. Heroik cenderung yang membuat penontonnya gembira dan menimbulkan senyum dan gelak tawa. Ide cerita komedi bersumber dari kehidupan masyarakat dan seringkali berakhir dengan FarceDrama yang penuh dengan lelucon. Tingkah laku dari tokohnya menimbulkan tawa, sementara yang sering dijadikan objek adalah orang-orang yang OperaDrama yang berisi nyanyian dan musik pada sebagian besar penampilannya. Nyanyian digunakan sebagai dialog. Opera dibedakan menjadi tiga, opera seria sedih, opera buffo cerita lucu dan opera komik lelucon, tak dinyanyikan.5. SendratariGabungan antara seni drama dan seni tari. Rangkaian peristiwa diwujudkan dalam bentuk tari yang diiringi musik, tak ada dialog dan kadang dibantu narasi TabloDrama yang mengutamakan gerak. Pemainnya tak mengucap dialog tapi hanya melakukan gerakan, sehingga jalan cerita bisa diketahui melalui berdasarkan bentuknya, drama dibedakan menjadi dua, yaitu drama dialog dan Drama DialogDrama yang ditampilkan dua orang atau lebih karakter untuk menyampaikan pesan disertai ekspresi dan Drama MonologDrama yang ditampilkan satu orang karakter dengan berbagai ekspresi dan Teks DramaTeks drama tentu mempunyai ciri-ciri untuk menjadi pembeda dari teks-teks lain. Berikut ciri-ciri teks drama mengutip buku Bank Soal Cepat Menguasai Soal Bahasa IndonesiaSeluruh cerita berbentuk dialog, baik tokoh maupun naratorSemua dialog tak menggunakan tanda petik "..", sebab dialog drama bukanlah kalimat langsungTeks drama dilengkapi dengan petunjuk lakuan yang digunakan sebagai petunjuk untuk para pemeran dalam melakukan sesuatu. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung ..Teks drama memuat konflikSelalu ada kegiatan yang dilakukan Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] khq/fds
Naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno terdapat berbagai jenis emosi yang membangun alur cerita di dalamnya. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti menganalisis emosi yang terdapat dalam naskah drama ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud emosi dalam naskan drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pencatatan dan studi kepustakaan. Sumber data utama yang dianalisis adalah teks drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Data yang telah dikumpul dianalisis dengan menggunakan teori psikologi sastra. Teori psikologi sastra dimanfaatkan secara metodologis untuk menganalisis rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis data ternyata dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno ditemukan lima klasifikasi emosi, yaitu rasa bersalah tiga data, rasa malu lima data, kesedihan enam belas data, kebencian satu data, dan cinta lima belas data. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Misnawati, Ellok Rahmawati 2021 Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno. Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia. 67. Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN 2541-0849 e-ISSN 2548-1398 Vol. 6, No. 7, Juli 2021 EMOSI DALAM NASKAH DRAMA SAMPEK DAN ENGTAY KARYA NORBERTUS RIANTIARNO Misnawati, Ellok Rahmawati Universitas Palangka Raya UPR Kalimantan Tengah, Indonesia Email misnawati ellokrahmawati Abstrak Naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno terdapat berbagai jenis emosi yang membangun alur cerita di dalamnya. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti menganalisis emosi yang terdapat dalam naskah drama ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud emosi dalam naskan drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pencatatan dan studi kepustakaan. Sumber data utama yang dianalisis adalah teks drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Data yang telah dikumpul dianalisis dengan menggunakan teori psikologi sastra. Teori psikologi sastra dimanfaatkan secara metodologis untuk menganalisis rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian setelah dilakukan analisis data ternyata dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno ditemukan lima klasifikasi emosi, yaitu rasa bersalah tiga data, rasa malu lima data, kesedihan enam belas data, kebencian satu data, dan cinta lima belas data. Kata Kunci emosi; representasi; implikasi Abstract The scripts of the drama Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno have various types of emotions that build a story line in them. This is the reason for researchers to analyze the emotions contained in this drama script. The purpose of this study is to describe the form of emotions in the drama of Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno. Data collection techniques in this study using recording techniques and literature study. The main data source analyzed was the drama text of Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno. The data collected was analyzed using the theory of literary psychology. Literary psychology theory is used methodologically to analyze the research problem formulation. The results of the research after analyzing the data turned out in the drama script Sampek and Engtay by Norbertus Riantiarno found five emotional classifications, namely guilt three data, shame five data, sadness sixteen data, hatred of one data, and love fifteen data. Keywords emotion; representation; implications Pendahuluan Emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang muncul di dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam diri sendiri maupun Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3361 dari luar Miswari, 2017. Emosi sangat berhubungan dengan kondisi psikologis dan suasana hati seseorang yang dinyatakan dalam bentuk perilaku tertentu. Perasaan emosi bisa berupa emosi positif emosi yang baik, dan bisa berupa emosi negatif emosi yang buruk. Banyak yang mengartikan kata “Emosi” sebagai bentuk amarah, namun sebenarnya kata emosi mewakili berbagai bentuk perasaan manusia seperti sedih, bahagia, dan marah. Menurut Krech, Crutchfield, & Livson, 1974 kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan kerap kali dianggap sebagai emosi yang mendasar primary emotions. Situasi ini yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan. Selain itu, juga rasa benci, iri hari, jengkel, cemburu juga termasuk ke dalam emosi kemarahan. Perasaan-perasaan ini yang nantinya apabila diungkapkan lewat tindakan maka akan menimbulkan sebuah ketegangan. Setelah perasaan ini terlampiaskan maka ada beberapa akibat yang akan ditimbulkan, diantara adalah perasaan bersalah, menyesal, dan sedih. Selain emosi-emosi kemarahan ini, ada juga beberapa emosi yang selalu melekat dalam diri manusia yaitu rasa cinta. Rasa cinta ini termasuk dalam klasifikasi emosi kegembiraan. Karena pada dasarnya rasa cinta yang dimiliki oleh seseorang akan selalu menimbulkan kegembiraan dalam diri orang tersebut. Maka dari itu manusia tidak akan pernah bisa lepas dari perasaan cinta, karena dengan perasaan cinta ini manusia bisa hidup dengan damai. Masih terkait emosi, dalam naskah drama emosi tidak lepas dari psikologi sastra. Supaya mengetahui lebih lanjut apa itu “emosi”, terlebih dahulu kita akan membahas tentang psikologi kepribadian. Psikologi kepribadian adalah psikologi yang mempelajari kepribadian manusia dengan objek penelitian faktor-faktor yang memengaruhi tingkah laku manusia Papalia, Feldman Duskin, & Martorell, 2015. Dalam psikologi kepribadian dipelajari kaitan antara ingatan atau pengamatan dengan perkembangan, kaitan antara pengamatan dengan penyesuaian diri pada individu, dan seterusnya. Sasaran pertama psikologi kepribadian ialah memperoleh informasi mengenai tingkah laku manusia. Karya-karya sastra, sejarah, dan agama bisa memberikan informasi berharga mengenai tingkah laku manusia Koswara, 1991. Sasaran kedua, psikologi kepribadian mendorong individu agar dapat hidup secara utuh dan memuaskan, dan yang ketiga, sasaran ialah agar individu mampu mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya secara optimal melalui perubahan lingkungan psikologis. Bagi para psikoanalisis, istilah kepribadian adalah pengutamaan alam bawah sadar unsconscious yang berada di luar sadar, yang membuat struktur berpikir diwarnai emosi Fazalani, 2021. Mereka beranggapan, perilaku seseorang sekadar wajah permukaan karakteristiknya, sehingga untuk memahami secara mendalam kepribadian seseorang, harus diamati gelagat simbolis dan pikiran yang paling mendalam dari orang tersebut. Mereka juga memercayai bahwa pengalaman masa kecil individu bersama orang tua telah membentuk kepribadian kita. Psikologi sastra sering disebut juga sebagai psikoanalisis. Psikoanalisis adalah disiplin ilmu yang dimulai sekitar tahun 1900-an oleh Sigmund Freud Fajriyah, Misnawati, Ellok Rahmawati 3362 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 Mulawarman, & Rokhmansyah, 2017. Teori psikoanalisis berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia Abraham, 2017. Ilmu ini merupakan bagian dari psikologi yang memberikan kontribusi besar dan dibuat dalam psikologi manusia selama ini. Setiap karya sastra pasti melibatkan emosi pengarang dalam membangun cerita yang ada di dalam karya sastra tersebut. Tanpa adanya emosi dalam pembuatan alur ceritanya, maka akan terasa hambar bagi para penikmat sastra itu sendiri. Alasan inilah yang membuat peneliti memfokuskan penelitian ini pada emosi dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno dan implikasinya pada pembelajaran sastra di SMA Nirmala, 2009. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan kalau emosi merupakan perasaan yang muncul karena ada suatu kejadian yang memacu seseorang untuk mengeluarkan sebuah reaksi bisa positif bisa negatif. Tujuan penelitian ini adalah 1 mendeskripsikan wujud emosi dalam naskan drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. 2 Mendeskripsikan implikasi analisis emosi dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno pada pembelajaran sastra di SMA. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan cara untuk menafsirkan dan menyajikan data dalam bentuk deskriptif Ratna, 2013. Data-data yang telah ada kemudian ditafsirkan dan dianalisis untuk mendapatkan struktur emosi. Metode deskripsi analisis bisa didapatkan dari penggabungan dua metode yang saling mendukung Ratna, 2013. Kedua metode tersebut bertujuan untuk menguraikan informasi mendetail mengenai aspek-aspek struktur karya sastra dan menghubungkannya menjadi satu kesatuan yang memunculkan kalsifikasi emosi. Sumber data yang digunakan ialah catatan pada kartu data yang dikumpulkan peneliti. Teknik analisis data yang digunakan model analisis isi. Model analisis isi menekankan pemaknaan isi komunikasi dan isi interaksi simbolik yang terjadi pada peristiwa komunikasi yang ada dalam naskah drama. Hasil dan Pembahasan A. Hasil Penelitian 1. Wujud Emosi Tokoh yang Terdapat Dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno a. Rasa Bersalah Rasa bersalah merupakan emosi yang dimiliki oleh seseorang ketika ia melakukan sebuah kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja Hidayati, Wardiah, & Ardiansyah, 2021. Setelah ia melakukan kesalahan tersebut timbullah di dalam dirinya sebuah penyesalan dan sering Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3363 kita sebut sebagai rasa bersalah. Seseorang yang merasa bersalah pastinya ia akan meminta maaf kepada orang yang telah ia sakiti. b. Rasa Bersalah yang Dipendam Rasa bersalah yang dipendam merupakan perasaan yang timbul ketika ia melakukan sebuah kesalahan namun ia tidak mengakui bahwa ia yang telah melakukan kesalahan tersebut. Biasanya orang seperti ini adalah orang yang memiliki hati keras, ia tidak pernah meminta maaf kepada orang yang telah dilukainya dan ia hanya memendam perasaan bersalah itu tanpa mau disalahkan atas perbuatannya itu. c. Menghukum Diri Sendiri Menghukum diri sendiri adalah emosi yang timbul di dalam diri manusia ketika ia melakukan sebuah kesalahan dan ia tidak memperbaiki kesalahannya maka ia akan memutuskan untuk menghukum diri sendiri, seperti mengurung diri di dalam kamar tanpa mau minum atau makan, tidak mau bertemu dengan orang lain, maunya hanya sendiri tanpa mau diganggu oleh orang lain Handayani, 2018. Bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya akibat sebuah penyesalan tersebut. d. Rasa Malu Rasa malu merupakan emosi yang timbul ketika seseorang penyandang rasa malu secara alamiah ingin menyembunyikan diri dari orang lain karena perasaan tidak nyaman jika perbuatannya diketahui oleh orang lain. Misalnya dalam naskah drama Sampek dan Engtay, rasa malu ini dialami oleh Macun yang ketika ia ditanya oleh ayahnya, apakah ia mencintai Engtay, Macun tersenyum malu-malu. e. Kesedihan Rasa sedih ini timbul ketika seseorang merasa kehilangan sesuatu yang dicintainya atau sesuatu yang sangat berharga. Rasa sedih yang timbul dalam naskah drama Sampek dan Engtay ditunjukkan ketika Sampek mendengar bahwa Engtay telah dilamar Macun, dan masih banyak lagi kesedihan yang muncul di dalam naskah drama ini. Peneliti akan membahas pada bagian selanjutnya. f. Kebencian Kebencian adalah sebuah emosi kemarahan yang membuncah dalam jiwa seseorang. Kebencian terjadi ketika sesuatu yang berharga miliknya direbut oleh orang lain kemudian ia tidak terima dengan hal itu, dan pada akhirnya ia ingin menghancurkan orang yang telah merebut miliknya. Kebencian dalam naskah ini tampak ketika Macun melihat Engtay yang masuk ke dalam kuburan Sampek dan kuburan itu tidak bisa dibuka kembali. Dan akhirnya ia kehilangan Engtay, orang yang ia cintai, untuk selamanya. g. Rasa Cinta Rasa cinta merupakan emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Sekejam-kejamnya manusia pasti masih memiliki rasa cinta. Rasa cinta bisa Misnawati, Ellok Rahmawati 3364 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 timbul dengan cara lembut dan dengan cara menggebu-gebu. Rasa cinta yang muncul dengan cara lembut itu seperti ketika ayah Engtay tidak setuju dengan permintaan Engtay untuk sekolah, walaupun ayah Engtay tidak setuju namun setelah dibujuk akhirnya ayah Engtay mengabulkan keinginannya meski dengan hati yang berat, walaupun begitu ayah Engtay tetap mengusahakan yang terbaik untuk anak semata wayangnya itu. Rasa cinta yang timbul dengan cara menggebu-gebu dalam naskah ini terjadi ketika Engtay membongkar jati drinya kepada Sampek bahwa ia adalah seorang perempuan. Setelah mengetahui hal itu Sampek dan Engtay pun saling jatuh cinta hingga membuat mereka lupa diri dan ingin melakukan hal yang tidak senonoh. Paparan data yang telah dipaparkan memberikan gambaran mengenai wujud emosi tokoh yang terdapat dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno. Wujud emosi tokoh itulah yang membangun cerita dalam naskah drama Sampek dan Engtay menjadi sebuah cerita yang apik dan tak pernah lekang oleh waktu. Wujud emosi tokoh dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno ini yang nantinya akan diimplikasikan pada pembelajaran sastra di SMA. B. Pembahasan 1. Wujud Emosi Tokoh dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno Naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno ditulis pada tahun 1989, pertama kali dipentaskan oleh Teater Koma. Tokoh dalam drama ini berjumlah 19 orang yang berdialog, yaitu Dalang narrator, Sampek pemuda 20 tahun, Engtay pemudi 17 tahun, Macun tunangan Engtay, Juragan Ciok ayah Engtay, Nyonya Ciok ibu Engtay, Nio ayah Sampek, Nyonya Nio ibu Sampek, Sukiu bujang Sampek, Jinsim pengasuh Engtay, Suhiang pelayang Engtay 17 tahun, Antong Suami Jinsim, Kapten Liong ayah Macun, Guru berusia +50 tahun, Romeo, Juliet, Roromendut, Pronocitro, Adipati Wiraguna. Sedangkan yang tidak berbicara ada 6 golongan, yaitu murid-murid Sekolah Yayasan Putera Bangsa, rombongan arak-arakan, para pengangkat tandu, para pengawal tandu, pengiring tandu pengantin, dan penggali kubur. Data yang ditemukan mengenai wujud emosi tokoh dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno adalah sebagai berikut. a. Tokoh Sampek, ditemukan 1 data rasa malu, kesedihan 6 data, cinta 3 data. b. Tokoh Engtay, ditemukan rasa bersalah 2 data, rasa malu 1, kesedihan 7 data, cinta 6 data. c. Tokoh Macun, ditemukan rasa malu 1 data dan kebencian 1 data. d. Tokoh Juragan Ciok, ditemukan rasa bersalah 1 data dan rasa cinta 1 data. e. Tokoh Nyonya Ciok, ditemukan kesedihan 1 data dan cinta 2 data. f. Tokoh Nyonya Nio, ditemukan kesdihan 1 data dan cinta 1 data. g. Tokoh Nio, ditemukan kebencian 1 data. Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3365 h. Tokoh Sukiu, ditemukan kesedihan 1 data. i. Tokoh Jinsim, ditemukan rasa malu 2 data. j. Tokoh Romeo, ditemukan rasa cinta 1 data. k. Tokoh Juliet, ditemukan rasa cinta 1 data. Pada paparan data di atas tokoh yang memiliki emosi yang sesuai dengan teori kalsifikasi emosi David Krech yang sudah dimodifikasi oleh Albertine Minderop hanya 11 tokoh, selebihnya belum data-datanya belum memenuhi kriteria klasifikasi emosi tersebut. Klasifikasi yang dimiliki para tokoh dalam naskah drama Sampek dan Engtay yaitu, emosi rasa bersalah, rasa malu, kesedihan, kebencian dan cinta. Sedangkan rasa bersalah yang dipendam dan menghukum diri sendiri tidak ditemukan dalam naskah drama ini. Wujud emosi tokoh dalam penelitian ini keseluruhan data berjumlah 3 data rasa bersalah, 5 data rasa malu, 16 data kesedihan, 1 data kebencian, dan 15 data cinta. Dalam penelitian ini setiap data diberikan kode, yaitu RB Rasa Bersalah, RM Rasa Malu, KS Kesedihan, KB Kebencian, RC Rasa Cinta. Berikut pembahasan lebih lengkapnya. a Tokoh Sampek ➢ Rasa Malu Data 1 RM Sampek “Aku juga malu….” Riantiarno, 2019 Pada data ini rasa malu dialami oleh tokoh Sampek yang pada saat itu ia ingin melakukan hubungan terlarang demi mengungkapkan rasa cintanya yang meledak-ledak antara Sampek dan Engtay. Berhubung ini adalah pertama kali bagi Sampek, dan Sampek juga merupakan pemuda yang sangat-sangat polos, maka timbullah dialog “Aku juga malu….”. Dialog ini menjelaskan bahwa Sampek masih malu-malu untuk melakukan hal itu, karena itu yang pertama baginya. ➢ Kesedihan Data 1 KS Sampek MENANGIS MENYANYI Apa betul kita tidak mempunyai kesanggupan Membalik langit, mengaduk lautan? Apa para dewa juga ikut senang Melihat sepasang kekasih berpisah? Riantiarno, 2019 Data di atas menjelaskan bahwa Sampek sedang bersedih karena ia tidak bisa bersatu dengan Engtay. Dalam kalimatnya “Apa betul kita tidak mempunyai kesanggupan, membalik langit, medangaduk lautan?” kalimat ini menyatakan sebuah pertanyaan Sampek yang artinya apakah mereka Sampek dan Engtay tidak memiliki kesanggupan untuk mengubah hal yang sangat tidak mungkin terjadi, menjadi hal yang Misnawati, Ellok Rahmawati 3366 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 mungkin. Sampek sangat mengharapkan kalau Engtay tidak dijodohkan oleh orang tuanya dengan Macun, melainkan dijodohkan dengan dirinya. Data 2 KS Sampek SEDIH “kamu betul. Adikku, Engtay, mengapa kamu harus dipanggil pulang? Riantiarno, 2019 Pada data di atas kesedihan dirasakan oleh tokoh Sampek yang saat itu baru saja mengetahui bahwa Engtay adalah perempuan, baru saja ingin memadu kasih dan akhirnya mereka saling jatuh cinta. Namun, ketika mereka hendak memadu kasih di kamar, tiba-tiba Sukiu memberitahukan bahwa pengasuh Engtay datang untuk menjemput Engtay dan menyuruhnya pulang atas dasar perintah dari orang tua Engtay. Mengetahui hal itu Sampek sangat sedih karena harus berpisah dengan Engtay sesosok yang baru saja ia tetapkan sebagai belahan jiwanya. namun takdir berkata lain, takdir mengharuskan kisah cinta mereka menemui jalan yang amat terjal. Data 3 KS Sampek “Engtay, Engtay, tega sekali kamu memutuskan hubungan kita. Oh, aku tidak sanggup menyaksikan kau bersanding dengan lelaki lain, diiringi musik, berpakaian merah penuh ronce emas. Aku tidak sanggup lagi. Lebih baik mati, mati….” Riantiarno, 2019 Pada data di atas menunjukkan Sampek sedang sakit dan meratapi perpisahannya dengan Engtay. Setelah ia mengetahui bahwa Engtay sudah ditunangkan oleh macun Sampek merasa frustasi dan ia rasanya tidak ingin hidup lagi. Lebih baik ia mati dari pada melihat Engtay menikah dengan lelaki lain dengan diiringi music, dan berpakaian merah penuh ronce emas. Ia tidak ingin melihat hal itu terjadi. Sampek tidak sanggup melihat Engtay bahagia dengan lelaki lain, selain dirinya. Data 4 KS Sampek “Engtay, Engtay, aku memang bodoh. Tapi apa harus seberat ini penderitaan yang mesti kutanggung akibat kebodohanku itu? Aku tidak sanggup, tidak sanggup….” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Sampek terus menerus menyebutkan nama Engtay dikala sakitnya dan menyesali kebodohannya. Sampek tidak datang dihati yang telah dijanjikan oleh Engtay. Sampek Akibat kebodohannya itulah Sampek tidak bisa melamar Engtay dan malah Engtay lebih dulu dilamar oleh laki-laki lain. Sampek terus merutuki Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3367 dirinya yang bodoh itu, ia bahkan tidak sanggup menerima penderitaan tersebut. Data 5 KS Sampek “Aku tidak sanggup, mati saja, mati… aduh… sakiiiitt….” Riantiarno, 2019 Data di atas menunjukkan bahwa sudah pada puncaknya Sampek tidak sanggup lagi untuk hidup dan menerima penderitaan itu, ia merasa bahwa ia lebih baik mati saja. Data 6 KS Sampek “Dengar semua pesanku! Kuburanku akan seperti apa yang ditulis Engtay dalam surat itu. Aku yakin, Engtay pasti akan datang ke kuburanku. MENGAMBIL TUSUK KONDE DARI BALIK BANTALNYA itu tusuk konde, tanda mata dari Engtay. Taruhlah di atas piring pedupan di depan kuburanku. Jika dia datang, dia pasti tahu apa yang harus dilakukannya. Ibu, ayah, aku mohon maaf karena tidak bisa menjaga sampai ayah, ibu tua. Maafkan anakmu yang tidak berbakti ini. Aku merasa, ajalku sudah dekat sekali. Ikhlaskan anakmu pergi, tapi ada satu permintaanku jangan sampai benci sama Engtay, sebab dialah satu-satunya gadis yang paling aku cintai. Selamat tinggal semuanya… SAMPEK MATI. TANGISPUN MELEDAK Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa ini adalah dialog Sampek diakhir hayatnya yang sangat menyedihkan itu, ia tidak dipersatuan dengan Engtay oleh Tuhan di dunia. Di akhir hayatnya Sampek meminta sebuah persarayatan yang ditulis oleh Engtay di suratnya. Meskipun begitu diakhir hayatnya ia tetap mencintai Engtay, hal ini dibuktikan ketika Sampek miminta orang tuanya untuk membuat kuburannya seperti yang diminta Engtay di suratnya. ➢ Cinta Data 1 RC Sampek “Aku mencintaimu.” Riantiarno, 2019 Pada data ini menunjukkan Sampek mengungkapkan bahwa ia mencintai Engtay. Data 2 RC Sampek “Lelaki yang jatuh cinta biasa memakai kata-kata berbunga. Aku tidak. Apa saja yang kukatakan, memang begitu kenyataannya.” Riantiarno, 2019 Data di atas menunjukkan bahwa ketika Sampek mencintai seseorang ia tidak pernah bermuluk-muluk atau mengungkapkan hal-hal yang indah Misnawati, Ellok Rahmawati 3368 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 namun bohong. Sampek menyatakan bahwa apa yang dia katakana itulah yang ia rasakan. Data 3 RC Sampek “Ibu tidak pernah jumpa dengan dia sih. Pokoknya, untukku Engtay tak bisa digantikan oleh siapapun.” Riantiarno, 2019 Data di atas menunjukkan bahwa Sampek menyatakan dengan tegas kepada ibunya bahwa tidak ada seorang wanitapun yang bisa menggantikan Engtay di hatinya. b Tokoh Engtay ➢ Rasa Bersalah Data 1 RB Engtay “Maafkan anakmu yang durhaka, Ibu. Ayah yang medorongku berbuat seperti ini. Ayah pernah bilang akan mengizinkan aku sekolah ke Betawi kalau aku berhasil menipunya….” Riantiarno, 2019 Data di atas menunjukkan bahwa Engtay merasa bersalah karena telah menipu ayahnya. Ia pura-pura menjadi seorang lelaki demi mendapatkan izin dari orang tuanya untuk sekolah. Pada saat itu perempuan dilarang untuk sekolah dan hanya boleh di dalam rumah saja, bahkan pergaulan dengan teman pun dibatasi. Data 2 RB Engtay “Ayah, maafkan Engtay.” Riantiarno, 2019 Pada data ini Engtay benar-benar meminta maaf kepada ayahnya karena ia membuat ayahnya terkejut hingga pingsan. ➢ Rasa Malu Data 1 RM Engtay “Ah, aku malu.” Riantiarno, 2019 Pada data ini rasa malu dialami oleh tokoh Engtay yang pada saat itu ia dan Sampek ingin melakukan sesuatu yang melanggar aturan. Mereka hampir saja melakukan hal yang melanggar aturan demi mengungkapkan rasa cintanya yang terlalu mengebu-gebu. ➢ Kesedihan Data 1 KS Engtay Menyanyi Menunggu … Rinduku, kasihku … Masa depan cintaku Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3369 Panjang dan berliku-liku Masa depan cintaku Nampak semakin tak menentu Menunggu … Rinduku, kasihku … Wajah masa depanku Buram dan tak berwujud Wajah masa depanku Suram dan penuh kemelut … Riantiarno, 2019 Pada data ini menunjukkan kesedihan yang dialami oleh Engtay karena seorang yang ditunggunya tak kunjung tiba. Engtay sangat khawatir jika Sampek tidak datang tepat waktu sesuai dengan perjanjiannya, maka ia akan lebih dulu dilamar oleh Macun. Data 2 KS Engtay Menangis. Lari Ke Dalam Riantiarno, 2019 Pada data ini rasa sedih dialami oleh Engtay yang pada saat itu Macun dan ayah Macun datang ke rumah Engtay berniat untuk melamar Engtay. Namun pada saat itu hati Engtay benar-benar gundah gulana. Ia sangat terpaksa mengikuti kehendak orang tuanya untuk menerima perjodohan itu. Yang bisa dilakukan Engtay hanya diam dan menangis karena sudah tidak kuat lagi menahan emosinya dan ia memutuskan untuk lari ke dalam kamar. Data 3 KS Engtay “Ah, Sampek. Kamu membuat hatiku hancur berkaping-keping.” Riantiarno, 2019 Pada data ini rasa sedih dialami oleh tokoh Engtay karena mendengar penjelasan Sampek yang mengatakan bahwa ketika ditinggal oleh Engtay, Sampek merasa bahwa hidupnya taka da gunanya lagi tanpa Engtay di sisinya. Data 4 KS Engtay MENANGIS ”Tidak salah. Memang begitu kenyataanya.” Riantiarno, 2019 Data ini menjelaskan bahwa kesedihan yang dialami Engtay ketika Sampek mengatahui bahwa ternyata Engtay sudah ditunangkan oleh laki-laki lain yaitu Macun. Mendengar hal itu Sampek tidak percaya dan menanyakannya langsung kepada Engtay, dan Engtay meng-iya-kan berita itu. Data 5 KS Engtay Menangis Ah, Sampek. Barangkali kita memang tidak berjodoh. Misnawati, Ellok Rahmawati 3370 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 Kalau tidak, mana mungkin kita harus menjalani lakon seperti ini. Tapi kalau boleh aku bilang, ini semua lantaran kebodohan kakak yang sangat kelewatan. Ingatkah pesanku agar kau datang jangan lebih dari 2 dan 8, 3 dan 7, 4 dan 6 hari? Kau datang terlambat sekali.” Riantiarno, 2019 Pada data ini Engtay menangis ketika menjelaskan bahwa akibat kebodohan Sampek yang datang terlambat, tidak sesuai dengan hari yang dijanjikan oleh Engtay. Akibatnya Sampek tidak bisa meminang Engtay dan mereka tidak bisa bersatu. Karena pada saat itu Engtay sudah ditunangkan oleh laki-laki lain. Data 6 KS Engtay Menangis. Menyanyi Segalanya sudah terlanjur Ibarat nasi sudah jadi bubur Apalagi yang perlu disesali, apalagi? Jodoh kita nyatanya bukan untuk zaman ini Riantiarno, 2019 Dalam nyanyian ini Engtay mengatakan dengan kesedihan yang amat dalam bahwa ia dan Sampek memang tidak ditaksirkan oleh Tuhan berjodoh saat itu. Sampek dan Engtay sudah tidak bisa melakukan apa-apa untuk mempertahankan hubungan mereka. semuanya sudah terlanjur, nasi sudah menjadi bubur dan tidak mungkin untuk diubah lagi. Data 7 KS Engtay Menangis Lari Ke Dalam Kamar Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa hati Engtay merasakan kesakitan yang amat dalam. Ia tidak bisa menerima lamaran Sampek lantaran ia sudah ditunangkan oleh Macun. Karena ia tidak sanggup melihat Sampek yang tengah patah hati pula. ➢ Cinta Data 1 RC Engtay MENGALIHKAN PERSOALAN “Lihat belibis-belibis itu. Asyik berenang dan tidak peduli sekeliling. Lihat sepasang angsa itu, mereka dekat satu sama lain seakan tidak mau lepas. Mereka sedang berpacaran. Aih, kalau saja kita bisa seperti angsa itu. Dekat satu sama lain, saling mencintai. Kita masing-masing belum terikat, sendiri dan belum punya pasangan. Seharusnya kita juga bisa saling berpasangan.” Riantiarno, 2019 Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3371 Pada data ini menunjukkan bahwa Tokoh Engtay sedang berusaha untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada Sampek. Dengan sebuah pengibaratan-pengibaratan yang indah. Data 2 RC Engtay “Baru kaulah lelaki yang kucintai.” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Engtay mengatakan bahwa Sampek adalah laki-laki pertama yang ia cintai. Data 3 RC Engtay TERLONGONG-LONGONG DI DEPAN KUBURAN SAMPEK Aku datang padamu Sampek. Kemarin malam kau yang menemuiku dalam mimpiku. Begitu jelas, sampai aku tak tahu itu cuma mimpi atau memang kenyataan. Kau tidak berkata apa-apa selain menyebut namaku berulangkali. Kau tidak meminta apa-apa, tapi aku sangat paham apa yang kau kehendaki. Sekarang aku datang. Aku disini. Engtay Sepanjang jalan aku semakin yakin, ternyata aku hanya mencintai seorang lelaki, kaulah itu, Sampek. Dan bukan Macun. Kaulah yang seharusnya menjadi suamiku, dan bukan yang lainnya. ENGTAY MENYOBEK KAIN YANG DIPAKAINYA DAN MENOREHKAN KATA-KATA DISITU DENGAN DARAH YANG DIAMBIL DARI UJUNG JARINYA LALU ENGTAY MEMBACA APA YANG SUDAH DITULISNYA ITU DENGAN SEDU SEDAN “Hidup atau mati, kuingin selalu bersamamu. Tiada yang sanggup memisahkan cinta kita. Juga tidak kematian .. MENUANG TIGA CAWAN ARAK, MENUMPAHKANNYA KE TANAH DI DEPAN KUBURAN SAMPEK Terimalah arak persembahan. MENANGIS Sampek, Sampek, Sampek … Riantiarno, 2019 Data 4 RC Engtay Kau taruh tusuk kondeku disini. Aku tahu, apa yang kau harapkan dariku. Sampek, kuambil tusuk konde ini. Akan kuketuk-ketuk di kuburannya Kalau kita memang berjodoh, kuburan ini pasti akan terbuka. Lalu aku akan masuk dan menjadi satu dengan jasadmu untuk selama-lamanya. Tapi kalau kita memang tidak berjodoh, tentu aku akan terus dibawa Macun ke Rangkasbitung dan jadi isterinya seumur hidup. Sampek, kau mati lantaran aku. Buktikan, bahwa kematianmu tidak sia-sia. Aku ketukkan tusuk konde ini tiga kali. Terbukalah … Terbukalah kuburmu ini … MENGETUK-NGETUK TUSUK KONDE KEKUBUR SAMPEK, SEBANYAK TIGA KALI Riantiarno, 2019 Misnawati, Ellok Rahmawati 3372 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 Data 5 RC TIBA-TIBA, SETELAH KETUKAN YANG KETIGA, TERDENGAR GELEGAR GUNTUR, PADAHAL LANGIT TIDAK SEDANG MENDUNG LALU SEBUAH CAHAYA, BAGAI METEOR, JATUH DARI LANGIT. CAHAYA ITU LANGSUNG MEMBENTUR KUBURAN SAMPEK, SEHINGGA KUBURAN JADI TERBELAH DAN MENGANGA ENGTAY TERKESIMA. SEMUA TERKESIMA Riantiarno, 2019 Data 6 RC Engtay TERSENYUM Kita memang berjodoh. Tunggu aku, Sampek! Aku datang! ENTAY MASUK KEDALAM KUBUR SAMPEK DENGAN GERAK YANG SANGAT INDAH SEKALI Riantiarno, 2019 Pada data 3, 4, 5, dan 6 ini Engtay menepati janjinya bahwa ia akan datang ketempat peristirahatan Sampek. Engtay menangis meraung-raung ia mengatakan bahwa sepanjang perjalanan arak-arakan pernikahan Engtay dan Macun, Engtay semakin yakin bahwa hanya ada satu laki ia cintai, yaitu sampek. Setelah tibanya di kuburan Sampek, Engtay merobek kain suteranya dan menorehkan tulisan di perkuburan Sampek. Beberapa saat kemusian Engtay menyadari bahwa Sampek memang benar-benar melakukan apa yang diminta Engtay yaitu meletakkan tusuk konde Engtay yang pernah diberikan kepada Sampek. Tusuk konde itu oleh keluarga dan atas permintaan Sampek ditaruh diatas kuburannya. Setelah menyadari hal itu Engtay pun mengambil tusuk kondenya dan memukulkan tusuk konde itu sebanyak tiga kali, sambil mengatakan jika memang mereka berjodoh, maka kuburan itu terbuka dan jasad merekapun menyatu,. Namun jika kuburan itu tidak terbuka maka mereka memang tidak berjodoh, dan Engtay akan terus dibawa Macunke Rangkasbelitung. Seketika itu pula lengit menjadi mendung dan Guntur pun menggelerag dan tiba-tiba ada cahaya bagaikan meteor jatuh mengenai kuburan Sampek dan terbukalah kuburan itu. Mengetahui hal itu Engtay pun yakin bahwa mereka memang jodoh yang ditakdirkan oleh Tuhan. Engtay segera masuk ke dalam kuburan itu dan bersatu dengan jasad Sampek. c Tokoh Macun ➢ Rasa Malu Data 1 RM Macun “Ah, Ayah, bisa saja.” Riantiarno, 2019 Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3373 Rasa malu ini dialami oleh tokoh Macun ketika Kapten Liong mengatakan bahwa Macun telah mempersiapkan semua keperluan pernikahannya dengan Engtay. Bahkan Macun sudah membeli beberapa peralatan rumah tangga. Dan juga harga sewa tandu pengantin. ➢ Kebencian Data 1 KB Macun MELEDAK MARAH “Jangan pedulikan! Bongkar!” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Macun sangat murka melihat tunangannya di telah oleh kuburan Sampek. Sampek Murka dan menyuruh para penggali kubur untui membongkar kuburan itu dan menemukan orang yang sangat ia cintai itu. d Tokoh Juragan Ciok ➢ Rasa Bersalah Data 1 RB Ciok “Ini akibat kita turuti apa yang dia mau sejak kecil. Dia anggap semua persoalan jalan keluarnya gampang-gampang saja. Kalau sekarang kita larang niatnya itu, aku takut nanti dia kaget. Lalu sakit, terus kalau dia sakit? Bagaimana? Dia anak kita satu-satunya….” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Ciok sangat menyesal karena tela mendidik Engtay dengan menuruti semua keinginannya. Hingga pada saatnya tiba Engtay meminta sesuatu yang menurutnya akan membuat boomerang bagi keluarga mereka, dan jika keinginan Engtay tidak dituruti takutnya ia akan sakit. Ciok tidak ingin Engtay sampai sakit karena Engtay adalah anak satu-satunya dan sangat ia sayangi. ➢ Cinta Data 1 RC Ciok “Mau apa lagi? Kalau ibumu sudah setuju, masa aku tidak? Lebih baik kamu siap-siap. Besok pagi kamu berangkat. Nanti ayah urus supaya kamu bisa langsung diantar kegedung sekolahan. Kebetulan ayah kenal baik guru kepala disana, ayah akan surati dia.” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Ciok sangat menyayangi anak semata wayangnya itu. Ciok akan mengabulkan semua permintaan Engtay meski hal itu melanggar aturan di zaman mereka. walaupun dengan terpaksa Ciok mengizinkan Engtay untuk pergi sekolah ke Betawi, Ciok tetap mengurus semua keperluan Engtay di Sana. e Tokoh Nyonya Ciok ➢ Kesedihan Misnawati, Ellok Rahmawati 3374 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 Data 1 KS Nyonya Ciok TERPENGARUH. IKUT MENANGIS “Engtay, anakku. Apa boleh buat. Ibu akan mengizinkan. Tapi kamu harus ekstra hati-hati. Waspada sama orang asing. Jangan terlalu cepat percaya sama orang yang baru kamu kenal. Betawi itu kota besar, jauh lebih gede dari Serang. Macam-macam orang berkumpul di kota itu, campur aduk kayak cendol. Kamu harus jeli memilih teman. Hemat pangkal pandai, rajin pangkal kaya. Harus patuh sama gurumu!” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan kesedihan yang dialami oleh Nyonya Ciok karena sebentar lagi ia akan ditinggalkan oleh anaknya pergi sekolah ke Betawi. Nyonya Ciok takut hal-hal buruk akan menimpa Engtay di tanah rantau yang merupakan sebuah kota besar, maka dari itu nyonya ciok memberikan banyak wejangan kepada Engtay agar terus berhati-hati dengan orang-orang di Betawi. Tidak bisa dipungkiri bahwa Nyonya Ciok sangat khawatir dengan keinginan Engtay kali ini. ➢ Cinta Data 1 KS Nyonya Ciok “Hatimu memang baik, dan aku percaya. Itu sebabnya aku dan ayahmu memutuskan untuk tidak membuat kakimu kecil seperti yang sudah dilakukan oleh leluhur-leluhur kita. Lihat, kakiku sendiri masih kecil. Dan apa yang kami putuskan itu hanya menandakan kami sangat mencintaimu.” Riantiarno, 2019 Pada data ini Nyonya Ciok menyatakan bahwa semua hal yang dilakukan untuk Engtay adalah demi kebaikan dan kebahagiaan Engtay menurutnya. Ia tidak ingin anaknya bersaib sama sepertinya yang memiliki “kaki kecil” yang artinya ia tidak ingin Engtay seperti dirinya yang tidak bisa kemana-mana dan hidup sebagai seorang wanita yang hanya tahu kehidupan dikeluarganya saja, tanpa mengetahu betapa luasnya dunia ini untuk dilihat dan dikagumi. Maka dari itu ia menuruti semua yang diminta oleh Engtay dengan mudah. Data 2 KS Nyonya Ciok MEMELUK ENGTAY “Anakku, buah hati, cahaya hidupku ….” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa rasa cinta seorang sangatlah besar terhadap anaknya. Seorang ibu pasti menganggap anaknya sebagai cahaya hidupnya dan sumber kebahagiannya. f Tokoh Nyonya Nio Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3375 ➢ Kesedihan Data 1 KS Nyonya Nio MENANGIS “Aduh, Sampek, anakku, jangan begini nak. Kamu anakku satusatunya, bangkitlah semangatmu, nak. Jangan habis hanya lantaran cinta. Sampek, untuk apa mengingat-ingat gadis yang sudah bertunangan?” Riantiarno, 2019 Pada data ini menunjukkan bahwa Nyonya Nio ibu Sampek sedih melihat anaknya yang sedang sakit-sakitan akibat patah hati. Nyonya Ciok terus memberikan semangat kepada anaknya untuk segera sembuh, demi kesembuhan anaknya ia menyuruh Sampek untuk melupakan Engtay yang sudah bertunangan itu. ➢ Cinta Data 1 RC Nyonya Nio “Apa gadis itu bisa meramal? Jangan dengarkan dia Sampek. Kau pasti akan sembuh. Minumlah obat yang diberikan tabib Koh. Sesudah sembuh, ibu janji, akan mencarikan kamu gadis yang jauh lebih hebat dari Engtay. Sampek, sembuh nak, sembuh ya? Kasihani ibumu ….” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan rasa cinta Nyonya Nio kepada Sampek anaknya. Bahkan ia memanggilkan tabib untuk kesembuhan anaknya, ia tidak ingin melihat anaknya sakit-sakitan lantaran Sampek terus-menerus mengingat nama Engtay. Bahkan Nyonya Nio berjanji jika Sampek sembuh maka ia akan mencarikan gadis yang jauh lebih baik dari pada Engtay. g Tokoh Nio ➢ Kebencian Data 1 KB Nio “Kurang ajar. Kurang ajar. Apa maksud dari surat itu? Sok pintar sekali. Lebih pintar dari tabib yang paling pintar. Kurang ajar.” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Nio ayah Sampek sangat marah kepada Engtay, lantaran surat yang dikirim Engtay untuk Sampek, yang menurutnya isi surat itu malah mendoakan Sampek agar cepat mati. Tidak ada satu pun orang tua yang terima jika anaknya didoakan cepat mati oleh orang lain, bahkan itu adalah orang yang sangat dicintai anaknya. Mungkin karena keburu emosi, maka ayah Sampek sangat marah mendengar hal itu dan malah salah mengartikan maksud dari surat Engtay tersebut. Misnawati, Ellok Rahmawati 3376 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 h Tokoh Sukiu ➢ Kesedihan Data 1 KS Sukiu MENANGIS. SAMBIL MENGHAPUS AIR MATA YANG MELELEH “Memang gadis ini teramat sangat kelewat kurang ajar. Ini namanya menyumpahi….” Riantiarno, 2019 Data ini menjelsakan bahwa Sukiu juga ikut bersedih melihat surat dari Engtay untuk Sampek yang dibawanya. Tadinya ia berharap surat itu berisi doa yang atau kata-kata semangat untuk menyebuhkan Sampek, ternyata isi surat itu bertolah belakang dengan yang diharapkan. Ia sedih ketika melihat juragannya yang sangat ia sayangi disumpahi cepat meninggal oleh Engtay. Sukiu tidak terima dengan hal itu. i Tokoh Jinsim ➢ Rasa Malu Data 1 RM Jinsim MALU-MALU “Nyonya Besar ….” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan rasa malu yang dialami oleh tokoh Jinsim ia menyampaikan keinginnya kepada Nyonya Ciok untuk ikut Antong pergi ke Betawi menjemput Engtay. Data 2 RM Jinsim MALU “Maaf Nya Besar, tapi diizinkan ikut ya?” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Jinsim tetap bersikukuh untuk ikut Antong ke Betawi dengan sikap yang sedikit malu-malu, takut kalau-kalau ia tidak diizinkan juragannya tersebut. j Tokoh Romeo ➢ Cinta Data 1 RC Romeo MUNCUL BERSAMA YULIET “Ibarat bunga, mawar ataupun kenanga, kalau ia harum, nama tak lagi penting adanya. Yuliet, dikau ibarat bunga. Berganti nama sejuta kalipun, asal dikau adalah Yuliet seperti yang kukenal sekarang ini, duhai, dikau tetap kucinta …” Riantiarno, 2019 Data ini menunjukkan bahwa Romeo sangat mencintai Yuliet. Hal ini dapat dilihat dari pengibaratan yang diberikan oleh Romeo kepada Yuliet, bahwa Yuliet ibarat bunga, mesipun berganti nama sejuta kalipun, asal itu adalah Yuliet seperti yang ia kenal sekarang, maka ia akan tetap mencintai Yuliet. Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3377 k Tokoh Juliet ➢ Cinta Data 1 RC Juliet MANJA “Ah, ah ….” Riantiarno, 2019 Dialog di atas menggambarkan bahwa Yuliet salah tingkah dengan pernyataan cinta Romeo. Ia pun semakin mencintai Romeo karena ungkapan cintanya tersebut. hingga Engtay tidak memiliki kata-kata lain selain “Ah, ah…” yang dapat diungkapkannya. Hatinya sangat bahagia mendengar hal itu. Kesimpulan Wujud Emosi Tokoh dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno dalam penelitian ini menggunakan teori klasifikasi emosi David Krech yang sudah dimodifikasi oleh Albertine Minderop, awalnya emosi terbagi menjadi tujuh bagian, yaitu rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian dan cinta. Namun, setelah dilakukan analisis data ternyata dalam naskah drama Sampek dan Engtay karya Norbertus Riantiarno hanya ditemukan lima klasifikasi emosi, yaitu rasa bersalah tiga data, rasa malu lima data, kesedihan enam belas data, kebencian satu data, dan cinta lima belas data. Misnawati, Ellok Rahmawati 3378 Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 BIBLIOGRAFI Abraham, Ihsan. 2017. Struktur kepribadian tokoh dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Kembara, 31, 55–63. Google Scholar Fajriyah, Khoiriyatul, Mulawarman, Widyatmike Gede, & Rokhmansyah, Alfian. 2017. Kepribadian tokoh utama wanita dalam novel alisya karya muhammad makhdlori kajian psikologi sastra. CaLLs Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics, 31, 1–14. Google Scholar Fazalani, Runi. 2021. Menganalisis Novel “Cantik Itu Luka” Karya Eka Kurniawan Melalui Unsur Intrinsik Dan Menggunakan Psikoanalisis. Reform Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 401, 11–23. Google Scholar Handayani, Nunung. 2018. Klasifikasi Emosi Tokoh Jati Dalam Novel Jangan Miringkan Sajadahmu Karya Muhammad B. Anggoro Ditinjau Dari Psikoanalisis Sastra Serta Hubungannya Dengan Pembelajaran Sastra Di SMA. Universitas Mataram. Google Scholar Hidayati, Eka Suci, Wardiah, Dessy, & Ardiansyah, Arif. 2021. Klasifikasi Emosi Tokoh Dalam Novel Titian Takdir Karya W Sujani Kajian Psikologi Sastra. Jurnal Pendidikan Tambusai, 51, 2005–2017. Google Scholar Koswara. 1991. Teori-Teori kepribadian. Bandung PT. Gresco. Krech, David, Crutchfield, Richard S., & Livson, Norman. 1974. Elements of psychology. Alfred a. knopf. Google Scholar Miswari, Miswari. 2017. Mengelola Self Efficacy, Perasaan dan Emosi dalam Pembelajaran melalui Manajemen Diri. Cendekia Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 151, 67–82. Google Scholar Nirmala, Afsun Aulia. 2009. Naskah drama sampek engtay karya n. riantiarno dan romeo juliet karya William shakespeare tinjauan intertekstualitas, kajian feminisme, dan nilai edukatif. UNS Sebelas Maret University. Google Scholar Papalia, Diane E., Feldman Duskin, Ruth, & Martorell, Gabriela. 2015. Perkembangan Manusia. 1–486. Ratna, I. Nyoman Kutha. 2013. Teori, metode & teknik penelitan sastra dari strukturalisme hingga postrukturalisme perspektif wacana naratif. Pustaka Pelajar. Google Scholar Riantiarno. 2019. Norbertus. Diakses 10 Juni 2019. Google Scholar Copyright holder Misnawati, Ellok Rahmawati 2021 Emosi dalam Naskah Drama Sampek dan Engtay Karya Norbertus Riantiarno Syntax Literate, Vol. 6, No. 7, Juli 2021 3379 First publication right Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia This article is licensed under Misnawati MisnawatiStefani Ratu LestariningtyasNirena Ade ChristyRobertus Hary PurnomoPenelitian ini bertujuan 1 mengungkap proses penciptaan seni Pertunjukan “BAH” oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya;2 mengungkap tanda yang berkaitan dengan aktivitas aktor pertunjukan “BAH” oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya;3mengungkap tanda yang berkaitan dengan penampilan aktor pertunjukan “BAH” oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya; dan 4 mengungkap tanda yang berkaitan dengan aspek ruang padapertunjukan “BAH” oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya; dan 5 mengungkap tanda yang berkaitan dengan akustik non-verbal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 1 teknik perekaman, baik audio maupun audiovisual, 2 pencatatan, 3 wawancara yang mendalam, 4 studi kepustakaan dan analisis dokumentasi. Sumber data utama yang dianalisis adalah tuturan aktor dan sistem tanda dalam Pertunjukan “BAH” oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya. Temuan Penelitian 1 terungkap kalau proses penciptaan seni Pertunjukan “BAH” oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya dimulai dari memilih naskah, menelaah/membedah naskah drama, membaca naskah drama, membagi peran, latihan pemeranan, penentuan tata pentas, penentuan tata lampu, penentuan tata kostum, penentuan tata rias, dan pementasan drama. 2 Tanda yang berkaitan dengan aktivitas aktor adalah para pemain memerankan lakonnya masing-masing, mimiknya sudah sesuai, dan gerak tubuhnya juga sudah sesuai. 3 Tanda yang berkaitan dengan penampilan aktor secara umum sudah bagus. Mulai dari wajah, rambut, dan kostum sudah mewakili perannya masing-masing. 4 Tanda yang berkaitan dengan aspekruang sudah menarik, property panggung sudah sesuai dengan tuntutan naskah. Di tengah panggung terdapat kuburan keramat. Tata lampu panggung pun sudah menyinari pemain.5 Tanda yang berkaitan dengan akustik non-verbal meliputi bunyi dan tata musik sudah bagus, seperti saat musik opening yang mampu membuat penonton terbawa dalam rasa mencekam dan menyeramkan. Saat adegan lucu pun musik yang dipilih dapat membuat penonton tertawa dan aims of this research are 1 to describe the form of code mixing in Resign! 2018 by Almira Bastari, 2 describes the function of code mixing in the novel Resign! 2018 by Almira Bastari. The approach used in this research is a qualitative approach. The qualitative approach in this study is to describe the form of code mixing and the function of code mixing. The data analysis technique used in this study is using library techniques and reading and note-taking techniques. The results of this study indicate that there is a code mixing event in the novel Resign! 2018 by Almira Bastari. First, the form of code mixing found in the novel Resign! 2018 by Almira Bastari totaling 251 data. The data specifically relates to the inclusion of elements of English into Indonesian. 1 mixed code in the form of words, there are 143 data, 2 mixed code in the form of phrases, there are 55 data, 3 mixed code in the form of clauses, there are 11 data, 4 mixed code in the form of repetition of words, there are 2 data, 5 mixed code in the form of expressions or idioms, there are 3 data, and 6 code mixing in the form of baster, there are 37 data. Second, the code mixing function contained in the novel Resign! 2018 Almira Bastari's work is 1 to respect the interlocutor there is 1 data, 2 to emphasize a certain intention there are 23 data, 3 to show self-identity there are 30 data, 4 as the influence of the subject matter there are 2 data, 5 as speech opponent specifications there are 192 data, 6 as quotations there are 3 data. As for the code mixing function, the inclusion of English elements into Indonesian as sentence inserts and as repetition was not found by the researchers. Misnawati MisnawatiPetrus PoerwadiApritha AprithaSiti RahmawatiPerformance Semiotics in Dramatic Performance is a study of the semiotics of theater or stage performances related to the theory of signs and sign systems in the performing arts called theater. Theater semiotics tries to understand the components of theater and establishes the assumption that everything within the framework of theater is a sign or sign. Theatrical performances are essentially a series of sign systems. This study aims to 1 reveal the process of creating and presenting the performance art of the Mental Ill Ballad Drama, 2 reveal signs related to the activities of the Mentally Ill Ballad Drama performance actors, 3 reveal signs related to the appearance of the Mentally Ill Ballad Drama performance actors Jiwa, 4 reveals signs related to the spatial aspect or place of the performance of the Mentally Ill Ballad and 5 reveals signs related to the non-verbal acoustic aspects of the Mentally Ill Ballad's performance. This research was carried out at the Campus of the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Department of Language and Arts Education, FKIP, Palangka Raya University, Central Kalimantan Province. The object of research is students who practice theater and perform theater. This study involved 1 lecturers who taught the Drama/Theatre Performance course, 2 drama/theatre arts workers, and 3 students who practiced and performed plays/theatre. Data collection techniques in this field research are observation, recording, recording, and interviews. The collected data will be analyzed using the theory of Performance Semiotics. The performance semiotics contained in the performance of the drama Balada Illness, are 1 signs related to the process of creating and presenting performing arts, 2 signs related to actor activities, 3 signs related to actor appearances, 4 signs related to spatial aspects, and 5 signs related to non-verbal study aims to describe 1 spelling mistake on banners and billboards in the city of Palangka Raya, 2 describe diction mistake on banners and billboards in the city of Palangka Raya. This study is a qualitative research. Qualitative research is used to describe the mistakes in the use of spelling and diction on banners and billboards in the city of Palangka Raya. Based on the results of the data analysis of spelling and diction mistakes on banner and billboards in the city of Palangka Raya, there are 55 language mistakes, the dominant data is the data of spelling mistake from the use of diction mistake data. There are 36 data of spelling mistake, and 19 data of diction usage mistake. The results of the analysis based on the formulation of the problem are as follows. First, the mistake in the use of spelling that were analyzed were 36 data. There are 20 data of spelling mistakes on banners and there are 16 data of spelling mistakes on billboards. Second, there were 19 data that were analyzed in the mistakes of diction. There are 8 data of diction mistakes on banners, and 11 data diction mistakes on Nor ApifahAlifiah NurachmanaYuliati Eka AsiWinda SaptaniarsihThis study aims to find religious values in the main characters of the animated film Upin and Ipin in the form of 1 Honesty 2 Justice 3 Benefit for others 4 Humility 5 Work efficiently 6 Future vision 7 High discipline 8 Balance. Research uses a descriptive approach. The source of the research data is the animated film Upin and Ipin The Beginning Gang of Adventures. Data obtained by non-participant observation. The data analysis techniques used are 1 Data Collection 2 Data Reduction 3 Data Presentation 4 Drawing Conclusions or Verification. The validity of the data obtained by triangulation. The results of this study are 1 The form of religious values in the form of honesty is found in all the main characters. 2 Forms of religious values in the form of justice are found in the characters Badrol, Lim, Ros, and Rajoo 3 Forms of religious values in the form of benefiting others are found in all the main characters 4 Forms of religious values in the form of humility are found in all the main character 5 The form of religious values that manifests efficient work is found in all the main characters 6 The form of religious values that is in the form of future vision is present in all the main characters 7 The form of religious values that is in the form of high discipline is found in all the main characters 8 The form of religious values in the form of balance is found in all the main SaputraAlifiah NurachmanaHernika Anja Ratna PutriSelvia SarcieThe aims of this study were 1 to describe the types of figurative language that are contained in the Anthology of Teacher's Poems about a Book and the Secrets of Knowledge; and 2 describe the implications for learning literature in high school. This research approach is descriptive qualitative, in line with the findings of the study, namely in the form of a description of the types of figurative language repetition in the Anthology of Teacher's Poetry about a Book and the Secrets of Knowledge and their implications for learning literature in high school. This type of research is qualitative, because the data findings are not obtained by statistical calculations quantitative but in the form of phrases, clauses and sentences contained in the Anthology of Teacher's Poems about a Book and Secrets of Knowledge. The results of this study show the following data, namely 1 the figurative language of repetition contained in the Teacher's Poetry Anthology of a Book and the Secret of Knowledge is a repetition of alliteration type of figure of speech consisting of nine quotations, the alliteration figure of speech in these quotations gives rise to an aesthetic impression of the poem. The figure of speech of repetition of the mesodiplosis type has one quote, the figure of speech of mesodiplosis in these quotations emphasizes the meaning of the poem. The figure of speech of repetition which is the type of repetition of five quotations, the figure of speech of repetition in these quotations raises the affirmation of meaning and adds to the aesthetics of the poem. The figure of speech of repetition of the epistrofa type has three quotations. the figure of speech of epistropha in these quotations raises the affirmation of the meaning of the poem, thus the dominant form of repetition used in the Anthology of Guru's Poetry About a Book and the Secrets of Knowledge is a form of repetition of the alliteration type. 2 The implications of the analysis of figurative language in the book Anthology of Teacher Poems About a Book and Secrets of Knowledge for the learning of literature in high school can provide an understanding of the types of figurative language of repetition in a poem. These implications can be used as additional teaching materials to improve students' ability to understand the building blocks of a poem while at the same time creating a work of study aims to 1 describe the obsession of the characters in the novel Guru Aini by Andrea Hirata, 2 describe the inner conflicts experienced by the characters in the novel Guru Aini by Andrea Hirata, 3 describe the relevance of the obsession of the characters in the novel Guru Aini by Andrea Hirata in literature learning in high school. The method used in the research is a qualitative description method. The data in this study were sentences, dialogues, and paragraphs in the novel Guru Aini by Andrea Hirata. The data source in this research is the novel Guru Aini by Andrea Hirata published in February 2021 published by PT Bentang Pustaka with a total of 336 pages. The data collection technique is done by using the library / reading technique, taking notes, and then entering it into the data collection table. Data analysis techniques used data reduction, data exposure, and inference. The validity of the data was obtained through source triangulation. The results of this study indicate that 1 the obsession of the characters in the novel Guru Aini by Andrea Hirata, there are four characters who have an obsession, Desi is one of the characters who has an obsession with Desi's obsession, which is obsessed with finding students who are geniuses in mathematics in Ketumbi's village. 2 inner conflict in the novel Guru Aini by Andrea Hirata, there are ten characters who have inner conflicts, Desi is a character who often experiences inner conflicts. 3 the relevance or relevance of the novel Guru Aini by Andrea Hirata in learning literature in class XII high school with basic competencies. Analyzing fiction in SantianiPetrus Poerwadi Misnawati MisnawatiSri MayaMystical is a spiritual effort in realizing the social relations that prevail in society. Mystical as an understanding that gives teachings that are secret or all-secret, hidden, dark, and veiled in darkness, so that they are only known, known, or understood by certain people,especially their adherents. This study aims to describe the mystical forms and beliefs of the Ma'anyan Dayak people towards mystical matters including 1Mystical forms in the novels Minyak Bintang, Dalung, and Kariau 2 Public beliefs in mystical elements contained in the novels Minyak Bintang, Dalung, and Kariau 3 implications for literature learning in high school class XII. This research approach uses a qualitative research approach using descriptive methods. The data sources used in this study are Novels, Wawaacara, and field notes. The data in this study are Neno Cristiandi Neno's novel Minyak Bintang, Dalung, and Kariau and interviews with speakers conducted in Jaweten Village and Garinsing Village, East Barito Regency. Data analysis of this study was analyzed by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of research on mystical forms and people's belief in mystical things and implications for literature learning in high school show 1 How mystical forms in the novels Minyak Bintang, Dalung, and Kariau. 2 there are five mystical forms3 there are three public beliefs in mystical things. The results of this study can be used in novel learning in high school class XII, especially in competency interpreting the author's view of life in the novel being TritiaPetrus Poerwadi Paul DimanMariani MarianiReduplication is a study of morphology regarding the process of repeating words, either in whole or in part, with varying phonemes or not, in combination with affixes or not, and becomes a language unit as a phonological and grammatical tool. This research was conducted to find out how the form and meaning of the reduplication of the Ngaju Dayak language in the stories of Tambun and Bungai are found in the book "The Ot Danum from Tumbang Miri until Tumbang Rungan". This study uses a qualitative research method with a descriptive approach and the data are taken from a book about legend stories about the Ngaju Dayak in a book entitled "The Ot Danum from Tumbang Miri until Tumbang Rungan". Data collection techniques on this research is a listening and note-taking technique. Data analysis techniques used is according to Matthew B. Miles and A. Michael Huberman which is divided into three namely data reduction, data display or data presentation, as well as conclusions and conclusions verification. The results of the research on the legendary stories about Tambun and Bungai in a book entitled "The Ot Danum from Tumbang Miri until Tumbang Rungan" shows that 1 there are 4 forms of reduplication and 3 types of reduplication meanings in this study. The results of the study also has implications for literary learning for grade X senior high school students in second semesters, especially KD and KD AlfianiePatrisia CuesdeyeniAlifiah NurachmanaIka NurfitriaThis study aims to determine the ecranization of Rweinda's Antares novel into the Antares film directed by Rizal Mantovani, namely in the form of shrinking, adding, and varying changes. This research is limited to ecranization analysis of intrinsic elements plot, characters, and setting. Therefore, this study will describe 1 the ecranization of Rweinda's novel Antares in the film Antares directed by Rizal Mantovani, 2 the ecranization of the addition of the novel Antares by Rweinda into the film Antares directed by Rizal Mantovani, and 3 the ecranization of changes varies from the novel Antares by Rweinda to the film Antares directed by Rizal Mantovani. This study used descriptive qualitative method. The subject of this research is a novel entitled Antares by Rweinda and the film Antares directed by Rizal Mantovani. Data collection procedures in this study used reading techniques, viewing techniques, and note-taking AbrahamPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh utama dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi sastra, teori struktur kepribadian Sigmund Freud yang meliputi id atau das es, ego atau das ich, superego atau das ueber ich. Data penelitian ini berupa kata-kata dan tindakan serta kutipan yang berkaitan dengan struktur kepribadian tokoh utama Keke, struktur kepribadian tokoh tambahan Ayah, dan struktur kepribadian tokoh tambahan Andi. Sumber data diperoleh dari novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri serta dibantu oleh kisi-kisi penjaringan data berupa tabel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kepribadian tokoh utama Keke, tokoh bawahan Ayah dan tokoh bawahan Andi dalam novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” karya Agnes Davonar dibagi menjadi tiga unsur, yakni id atau das es, ego atau das ich, superego atau das ueber ich. Struktur kepribadian id tokoh utama Keke didominasi oleh proses primer membayangkan dan menghayal, struktur kepribadian ego tokoh utama Keke timbul dan terjadi karena dorongan dari id karena ego adalah ekskutif atau pelaksana, dan struktur kepribadian superego tokoh utama Keke didominasi oleh conscience. Struktur kepribadian id tokoh bawahan Ayah didominasi oleh tindak refleks dan proses primer, struktur kepribadian ego tokoh bawahan Ayah timbul dan terjadi karena dorongan dari id, struktur kepribadian superego tokoh bawahan Ayah didominasi oleh ego ideal. Struktur kepribadian id tokoh bawahan Andi didominasi oleh tindak refleks dan proses primer membayangkan, struktur kepribadian ego tokoh bawahan Andi beroperasi mengikuti prinsip realita, struktur kepribadian superego tokoh bawahan Andi didominasi oleh purposes of this research are to describe story facts, personality structure of female lead character, and the factor behind personality changes of female lead character in the novel Alisya by Muhammad Makhdlori. This research is a descriptive qualitative research with psychology of literature studies. This research use objective approach. The data source of this research is from the novel Alisya by Muhammad Makhdlori. The data collection techniques are reading and noting. The data analysis technique used qualitative analysis that consists of three ways, those are data reduction, data presentation, and drawing conclusion. The results of this research showed some findings, firstly, story fact in the novel Alisya consists of plot, characterization, and setting. The plot in this novel is forward. The characters in this novel are having roles as main character and additional character. Settings of place in this novel are in Batam, Jakarta and Singapore. Settings of time happen before Alisya became a bitch, after Alisya became a bitch, when Alisya infected HIV’s virus and the last when Alisya stop became a bitch. Social setting in this novel is society’s point of view of HIV’s victim. Secondly, the stimulus of id in Alisya portrayed when Alisya want to flee from poverty, want to become a famous model, want to take a break, want to die, and want to eat. The responds of ego showed when Alisya decided to achieve an offer to take naked photo in magazine and when she decided to achieve Sandy’s invitation to go to the party that held in Singapore. The superego responds showed when Alisya counterbalances whether to achieve the offer to take naked photo or not. Thirdly, from the analysis of Alisya’s personality the researcher fond some factors of Alisya’s personality changes, those are; physical factor, social factor, and the factor from her own self. Keywords female lead character, personality, Alisya novel Miswari MiswariThis study is grounded from the reality there are many students who do not yet have self efficacy during the learning process. This reality is a major problem of the declining quality of teaching and learning activities. This reality became a concern teacher to find a solution. This study aimed to describe the urgency, the rule and functions and methods that can be used teachers to foster self efficacy learners. The type of this study is a research library with a logical approach unrealistic. The data obtained through the study of assosiated libraries with realities on theground. While the results of the study is first, self efficacylearners is very important in the learning process quality. Since he became the internal factors of learners to be ready to receive the the role and function of self efficacy in self learners can improve learning outcomes that a better qualified, because of the self-learners have the feeling that sure can judge him, controlling him, causing positive emotions about what he faced. Third, how to do to foster self efficacy is to train the management of self-learners. Self-management starts with the train-ability learners specify learning objectives, and be able to motivate and provide reinforcement to ourselves. هذه الدراسة تستندت على واقع الكفاءة الذاتية أثناء عملية التعلم. هذه احلقيقة هي املشكلة الرئيسية يف تدهور نوعية األنشطة التعليمية والتعلم. هذه احلقيقة هي أيضا مصدر االهتمام للمعلمني إلجياد حله. هدفت هذه الدراسة إىل وصف االستعجال، والقواعد، وظائف واألساليب اليت ميكن استخدامها من قبل املعلمني لتعزيز املتعلمني الكفاءة الذاتية. هذا البحث هو مكتبة األحباث مع نهج منطقي ليست واقعية. مت احلصول على البيانات من خالل باحث مكتبة مع الواقع على األرض. يف حني أن نتائج البحث هي أوال، الكفاءة الذاتية للطالب أمر مهم جدا يف جودة العملية التعليمية. منذ توليه العوامل الداخلية املتعلمني لتكون جاهزة الستقبال املعرفة. ثانيا، دور ووظيفة الكفاءة الذاتية يف املتعلمني الذاتي ميكن أن حتسن نتائج التعلم العالي اجلودة، وذلك ألن الطالب لديهم شعور واضح ميكن تقييم والسيطرة على أنفسهم اليت ميكن أن تسبب املشاعر االجيابية حول ما واجه. ثالثا، كيفية زراعة املتعلمني الكفاءة الذاتية. هو خدعة لتدريب اإلدارة الذاتية املتعلمني. تبدأ اإلدارة الذاتية، مع القدرة على تدريب الطالب على حتديد أهداف التعلم وحتفيز وتوفري التعزيز Novel "Cantik Itu Luka" Karya Eka Kurniawan Melalui Unsur Intrinsik Dan Menggunakan Psikoanalisis. Reform Jurnal Pendidikan, SosialRuni FazalaniFazalani, Runi. 2021. Menganalisis Novel "Cantik Itu Luka" Karya Eka Kurniawan Melalui Unsur Intrinsik Dan Menggunakan Psikoanalisis. Reform Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 401, 11-23. Google ScholarKlasifikasi Emosi Tokoh Dalam Novel Titian Takdir Karya W Sujani Kajian Psikologi SastraEka HidayatiSuciWardiahDessyArif ArdiansyahHidayati, Eka Suci, Wardiah, Dessy, & Ardiansyah, Arif. 2021. Klasifikasi Emosi Tokoh Dalam Novel Titian Takdir Karya W Sujani Kajian Psikologi Sastra. Jurnal Pendidikan Tambusai, 51, 2005-2017. Google Scholar Koswara. 1991. Teori-Teori kepribadian. Bandung PT. of psychology. Alfred a. knopfDavid KrechRichard S CrutchfieldNorman LivsonKrech, David, Crutchfield, Richard S., & Livson, Norman. 1974. Elements of psychology. Alfred a. knopf. Google ScholarNaskah drama sampek engtay karya n. riantiarno dan romeo juliet karya William shakespeare tinjauan intertekstualitas, kajian feminisme, dan nilai edukatif. UNS Sebelas Maret UniversityAfsun NirmalaAuliaNirmala, Afsun Aulia. 2009. Naskah drama sampek engtay karya n. riantiarno dan romeo juliet karya William shakespeare tinjauan intertekstualitas, kajian feminisme, dan nilai edukatif. UNS Sebelas Maret University. Google Scholar
emosi dalam drama dapat berupa